Ngidam.
Hmm, apa itu ngidam?
Mungkin
semua orang juga sudah tahu dengan istilah ngidam. Ngidam itu (katanya)
suatu kondisi dimana seorang calon ibu menginginkan sesuatu hal dengan
teramat sangat. Sesuatu hal itu berupa makanan, benda, atau malah hal
lain. Misalnya memegang kepala orang botak, hehe. Ngidam itu identik
dengan kata aneh. Bagaimana tidak aneh kalau tengah malam si calon ibu
minta dibelikan es cendol, atau minta dibawakan mangga muda padahal
belum musimnya mangga. Malah mungkin banyak yang lebih aneh dari itu.
Selain aneh, ngidam juga bisa merepotkan. Kasihan dong si ayah disuruh
uber sana uber sini nyari kemauan si calon ibu, soalnya kalau tidak
tercapai nanti bayinya ngiler, hehe, aneh..
Saya
dulu merasa aneh kalau mendengar cerita tentang calon-calon ibu yang
merasakan ngidam, ngidam ini, ngidam itu. Saya pun penasaran, apakah
saya akan merasakan ngidam jika kelak saya mengandung. Dan ternyata,
setelah saya mengandung sampai melahirkan, surprise! Saya tidak
merasakan yang namanya ngidam, malah saya jadi ragu apakah ngidam itu
memang ada? Apakah ngidam itu memang hal yang lumrah?
Setelah
saya renungkan baik-baik selama hamil itu, akhirnya saya menyimpulkan
kalau yang namanya ngidam itu tidak ada. Ini menurut pendapat saya ya..
Yang
orang-orang bilang dengan ngidam, itu hanyalah bentuk mencari perhatian
dari si calon ibu. Perhatian dari orang-orang sekitar, khusunya dari
suami atau si calon ayah. Kenapa si calon ibu mencari perhatian? Ya
jelas dong, si calon ibu takut suaminya berpaling atau menjauh di saat
perubahan besar terjadi pada tubuh istri. Dengan hamil, sudah jelas
berat badan pasti membengkak, bahkan ada yang membengkak tajam
(hehe,,termasuk saya). Si calon ibu pasti merasa dirinya jelek dan
minder, apalagi psikologis calon ibu biasanya labil dan sangat sensitif,
pengaruh dari berubahnya hormon di dalam tubuh (hormon apa ya saya
lupa,hehe..).
Jadi,
karena rasa sensitif itulah calon ibu akhirnya curigaan mulu sama
suami. SMS gak dibalas mikir aneh-aneh, telpon gak diangkat mikir
aneh-aneh, pulang ke rumah telat mikir aneh-aneh. Jadiiiiii, untuk
membuktikan kesetiaan dan seberapa besarnya rasa cinta suami, adalah
yang namanya ngidam itu. Kalau si suami nurutin berarti dia masih setia
dan cinta, kalau si suami gak nurutin, naaahhh berarti ada tanda-tanda
tuh… mungkin itu kali ya yang ada dipikiran bumil yang sedang ngidam.
Hehe..
Tapi,
sekali lagi, ini hanya menurut pemikiran saya lho ya.. selama saya
hamil anak pertama satu setengah tahun yang lalu. Saya tidak pernah
menginginkan sesuatu dengan teramat sangat, harus didapatkan, kalau
tidak ada saya akan kecewa setengah mati. Tidak. Saya tidak pernah
merasakan itu. Kalau menginginkan sesuatu yang wajar sih sering,
misalnya pizza atau batagor dan lain-lain. Tapi saya tidak pernah merasa
kecewa yang berlebihan jika memang tidak ada penjualnya, tidak ada ya
sudah. Dan keinginan itu sih, memang sebelum hamil juga doyan makan,
hehe..
Mungkin nanti, setelah teman-teman membaca ini, dan merenung, pasti mengerti yang saya maksud. :)
Demikianlah pendapat saya mengenai ngidam.. semoga bermanfaat..
http://rakeet.com/201/efek-soerang-ayah-biologis-sering-tidur-di-dekat-anaknya
ReplyDelete